Rabu, 22 September 2010

Modul II (Karangan Eksposisi)

Pola Pengembangan Eksposisi

Ada beberapa pola pengembangan eksposisi, yaitu eksposisi grafik, perbandingan, proses, eksposisi identifikasi, eksposisi analogi, dan pertentangan, eksposisi contoh, dan eksposisi kausal.Yang akan Anda pelajari pada pemelajaran ini adalah eksposisi grafik, perbandingan, proses, dan identifikasi. Eksposisi grafik adalah karangan eksposisi dengan menjelaskan grafik/bagan, sehingga pembaca dapat mengetahui/memahami isi sebuah grafik/bagan. Eksposisi perbandingan adalah karangan eksposisi yang menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua objek atau lebih dengan mempergunakan dasar-dasar tertentu. Eksposisi proses adalah karangan eksposisi yang menjelaskan teknik pembuatan tertentu. Misalnya resep makanan/pembuatan suatu barang. Eksposisi identifikasi karangan eksposisi yang menentukan identitas suatu hal.

Simaklah paragraf eksposisi grafik/bagan, eksposisi perbandingan, eksposisi proses, dan eksposisi identifikasi berikut ini!

1. Eksposisi Grafik/Bagan

Ada dua jenis sepatu yang banyak digemari oleh konsumen yaitu sepatu kets dan sepatu kulit. Sepatu kets banyak digemari oleh hampir semua kalangan , baik anak muda maupun orang tua, terutama anak muda yang paling banyak memakai sepatu kets, sedangkan sepatu kulit pemakainya dari kalangan terbatas, umumnya orang-orang yang telah dewasa dan orang tua. Grafik penjualan sepatu kets dan kulit di atas dapat Anda lihat perbedaan yang sangat mencolok. Berdasarkan survey pada bulan Januari sampai Juni tahun 2002, penjualan sepatu kets selalu lebih tinggi daripada sepatu kulit misalnya pada bulan pertama terjual 300 pasang sedangkan sepatu kulit 100 pasang, pada bulan kedua angka penjualannya meningkat menjadi 400 pasaNG, sedangkan sepatu kulit hanya 125 pasangPenjualan sepatu kets paling banyak terjadi pada bulan ketiga yang mencapai 500 pasang, sedangkan sepatu kulit tidak ada peningkatan. Begitu juga untuk penjualan bulan keempat sampai tetap sepatu kets lebih unggul, walaupun penjualan kedua jenis sepatu ini mengalami penurunan dibandingkan penjualan pada bulan ketiga.

2. Eksposisi Perbandingan

Beternak ayam kampung lebih mudah di laksanakan dari pada berternak ayam ras, sebab ayam kampung memiliki beberapa keunggulan jika di bandingkan dengan ayam ras. Ayam kampung, atau sering di namai ayam buras (ayam bukan ras) lebih tahan terhadap serangan penyakit, harga telur dan dagingnya lebih mahal di bandingkan dengan ras, dan dapat di pelihara secara tradisional dengan tatalaksana/manajemen yang sangat sederhana. Itulah antara lain keunggulan atau kelebihan yang di miliki oleh ayam buras.Perlakuan terhadap ayam buras yang lebih baik dapat meningkatkan produksi, baik telur maupun dagingnya. Tata cara pemeliharaan ayam ras apabila di terapkan kepada ayam buras akan menghasilkan telur atau daging yang dapat di andalkan dalam menambah penghasilan keluarga. Biaya pemeliharaan yang sedikit lebih tinggi dan penggunaan teknologi yang lebih maju dapat meningkatkan produksi telur dan daging, tanpa terlalu di bebani oleh kekhawatiran akan serangan hama/penyakit.

3. Eksposisi Proses

Bahan:

200 gr kue lapis legit, potong sesuai ukuran cetakan

loyang pudding berlubang tengah diameter 20cm.

Lapisan I:

 750 ml susu cair

 1 bks agar-agar warna putih

Lapisan II


 300 susu cair

 50 gr gula pasir

 1 bks agar-agar warna putih

 100 gr gula pasir

 1 sdk pasta stroberi


Lapisan III

 300 ml susu cair

 50 gr gula pasir

 1 bks agar-agar warna putih

 2 putih telur, kocok kaku

 250 gr buah stoberi, iris-iris

Saus:

 750 ml susu cair • larutkan dengan 3 sdm air

 150 gr gula pasir 2 kuning telur, kocok lepas

 2 sdm tepung maizena, 2 sdt rum, bila suka

CARA MEMBUAT

a. Lapisan 1: didihkan susu bersama agar-agar, gula pasir, dan pasta stroberi sambildiaduk hingga kental. Angkat dan sisihkan.

b. Tuangkan setengah bagian adonan stroberi ke dalam loyang, ratakan, sisihkan hingga mengeras.

c. Susun potongan lapis legit di dasar loyang, tuang setengah bagian adonan pudding stroberi, ratakan dan biarkan mengeras. Susun lagi potongan lapis legit di atas pudding, sisihkan hingga adonan mengeras.

d. Lapisan II: didihkan susu, gula pasir, dan agar-agar hingga kental, angkat sambil diaduk sampai agak dingin. Tuang adonan ke dalam putih telur kocok sambil terus dikocok dengan kecepatan rendah. Masukan irisan stroberi, aduk rata lalu tuang ke dalam loyang berisi adonan lapisan I. Biarkan mengeras lalu dinginkan dalam lemari es.

e. Buat saus: didihkan susu bersama gula pasir sambil diaduk lalu tuang larutan maizena, aduk rata hingga kental. Angkat dan dinginkan, baru tambahkan rum. Sajikan pudding lapis legit bersama saus. Untuk 16 potong.

4. Eksposisi Identifikasi

Apakah hipertensi itu? Penyakit ini menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial ekonomi. Bila tak terkendali, penyakit ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan jantung stroke dan gangguan fungsi ginjal. Yang disebut dengan hipertensi itu sebenarnya bertolak dari pengukuran tekanan darah seseorang yaitu tekanan yang diukur pada pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah dari jantung keseluruh tubuh. Seseorang dikatakan hipertensi bila konsisiten menunujukkan tekanan sistolik 140 mmHg (millimeter air raksa atau Hg) atau lebih dan tekanan diastolic 90 mmHg atau lebih. Tekanan normal adalah 120 atau 80mmHg. Angka 120 disebut tekanan sistolik yaitu tekanan arteri yang dihasilkan jantung saat memompa darah keluar. Sedangkan angka 80 disebut tekanan diastolic yaitu tekanan arteri ke jantung berisyirahat di antara denyutnya.


Sumber : DEPARTEMEN PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar